Presiden Ketiga,
Habibie (1998-1999)

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan
Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini,
harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena
terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah
ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA,
beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran
eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh
kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat
dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award,
itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie
hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor
konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu
bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain
beberapa proyek pembuatan pesawat terbang
:
- VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
- Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
- Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
- Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
- CN – 235
- N-250
Dan
secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
- Helikopter BO-105.
- Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
- Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian
Tanda Jasa/Kehormatannya :
- 1976 – 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
- 1978 – 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
- Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
- 1978 – 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
- 1978 – 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
- 1980 – 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
- 1983 – 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
- 1988 – 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
- 1989 – 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
- 1990 – 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
- 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
- 10 Maret – 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
- 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar